![]() |
Halaqah gerakan 1 |
Oleh : Rozan Hilmy Abdul Hanif (Staf Kaderisasi KAMMI Komsat UNJ)
“Kebaikan yang tidak terorganisir
dengan baik akan mampu dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir dengan
baik”. Perlu disadari, banyak sekali pergerakan kaum muslimin yang sudah tidak
lagi terorganisir dengan baik. Kenapa..? tentunya karena banyak dari kalangan
demikian yang sudah malas dalam menulis, enggan untuk berdiskusi, tidak update berita, ataupun merasa segan
apabila menghadiri kajian – kajian pergerakan.
Saya
mendapat pesan dari qiyadah saya dalam sebuah halaqah gerakan KAMMI , ”setelah
halaqah ini selesai, saya ingin yang hadir di sini semuanya menulis.” Hal ini
tentunya menimbulkan pertanyaan bagi saya dan kawan – kawan saya yang lain
“kenapa..?.” Kemudian beliau menjelaskan, “mendengarkan saja hanya akan
menyerap materi sekitar 30%, namun apabila setelah didengar kemudian ditindak
lanjuti dengan menulis maka akan menambah daya serap dan daya ingat hingga 60
%.” Lalu ke mana yang 40%..? 30% akan ditambah apabila kita menerapkannya pada
kegiatan kehidupan kita sehari – hari. Dan yang 10% apabila kita ulas kembali
materi yang telah kita dapatkan.
Teringat
pula akan perkataan qiyadah saya dalam lembaga pers dakwah UNJ NuraNiku, “kalau
mau jadi orang hebat maka ada dua hal yang mencirikannya, yakni menjadi orang
yang vokal (pandai berbicara) dan aktif dalam membaca serta menulis.” Hal ini
dapat dibuktikan, karena pada kenyataannya banyak orang – orang hebat seperti Ust.
Rahmat Abdullah, Salim A Filah, Asma Nadia yang karyanya sudah banyak di cetak
dan di baca oleh sekian ratus orang.
Kemampuan
– kemampuan di atas seperti pandai
menulis dan berbicara tidaklah diperoleh dengan cara instan. Melainkan secara
bertahap. Selain itu, juga perlu dukungan lingkungan sekitar kita. Usahakan kita
berada pada lingkungan orang – orang yang senang menulis, berdiskusi, dan membaca.
Kenapa di tambah membaca, karena membaca adalah bekal agar dapat menulis dengan
tulisan yang baik.
Namun,
ada hal yang perlu diperhatikan. Yakni, kita harus kritis dalam menerima
masukan, saran atau pendapat dari orang lain. Tidak bisa kita langsung menyerap
secara penuh pendapat dari orang lain. Karena pada setiap orang, memiliki
pendapat yang berbeda – beda. Kalau saja kita menerima dengan sepenuhnya
pendapat seseorang, tentu itu tidak adil. Karena apabila secara tidak sengaja
bertemu orang dengan pemikiran liberal dan kemudian kita mengiakan saja
pendapatnya, maka tentunya kita akan menjadi orang yang liberal pula. Namun, jikalau
semua pendapat kita terima, maka bukannya jalan keluar yang kita peroleh,
melainkan hanya jalan buntu semata. Lalu, apa yang harus kita lakukan..? yang
harus kita lakukan adalah, pertama kita harus mempunyai bekal ilmu pengetahuan
dahulu dengan cara membaca buku, update berita,
sudah berdiskusi dengan orang lain, ataupun sudah mengikuti kajian. Setelah itu,
apabila kita berdiskusi jangan hanya mendengar pendapat satu orang saja, tapi
dengarlah semua pendapat orang. Hanya saja, jangan langsung kita terima bulat –
bulat pendapat – pendapat tersebut. Kita harus bersikap kritis, namun bukan
kritis yang berarti menyalahkan segala pendapat orang lain dan merasa kitalah
yang paling benar. Kritis yang saya maksud di sini yaitu, bersikap adil pada
diri sendiri dan bisa memilah mana yang
baik untuk kita ambil.
Agar
menjadi gerakan yang terorganisir dengan baik, diperlukan sebuah pengalaman
yang matang. Karena, sebuah pergerakan tentunya apabila menemukan sebuah
kekurangan maka pergerakan tersebut akan segera melakukan perbaikan pada sistem
pergerakannya. Namun, saya merasa miris ketika pada masa ini banyak pergerakan
khususnya pergerakan mahasiswa yang gerakannya sudah tidak didukung oleh
masyarakat. Kenapa hal tersebut bisa terjadi..? pertama, banyak pergerakan
mahasiswa yang sudah kehilangan jati dirinya. Mereka bergerak bukan atas dasar
kebaikan atau pun untuk membela rakyat, melainkan kebanyakan hanya untuk
keuntungan pihak – pihak tertentu saja. Kedua, sering terjadinya pertikaian
antar mahasiswa sehingga hal ini menyebabkan image yang buruk masyarakat kepada para mahasiswa. Ketiga, proses
pengaderan yang sudah tidak sebaik dulu. Keempat, banyaknya mahasiswa yang
apatis (tidak peduli) dengan pergerakan. Padahal, sama – sama kita ketahui,
banyak kejahatan – kejahatan di bumi pertiwi ini (misal : korupsi) yang sudah
terorganisir dengan sangat baik dan rapi. Sehingga orang – orang baik pun tak
mampu berbuat banyak untuk mengatasi kejahatan – kejahatan tersebut.
Untuk
itulah, sebagai mahasiswa yang notabenenya adalah rakyat dan juga sekaligus
sebagai seorang Muslim yang negarawan. Sudah sepatutnya kita segera melakukan
sebuah pergerakan untuk membuat negeri yang katanya indah ini kembali berseri
dan menjadi negeri yang dirahmati oleh Allah SWT. Walaupun terasa berat, tentunya
hal ini juga pernah dirasakan oleh panutan kita, baginda Nabi Muhammad Saw. Kalau
saja kita menyerah saat ini, lalu mau di bawa ke mana bangsa kita tercinta ini.
Apakah kita rela bangsa ini berada pada kekuasaan tangan – tangan yang dzalim..?
apakah kita rela kita diperalat oleh mereka para orang dzalim..? apakah kita
tidak ingin menjadi bagian dari orang – orang yang membela agama Allah ini..?
bagaimana jikalau Nabi Muhammad juga menyerah dalam memperjuangkan agama Islam
ini, sudah pasti kita tidak akan merasakan nikmatnya ber-Islam sekarang. Untuk itulah,
kita harus bersyukur pada Allah SWT karena ia telah menguatkan hati baginda
Rasulullah dalam mendakwahkan agama Islam ini. Bersyukurlah dengan terus
memperjuangkan Islam ini sampai titik darah penghabisan. Meskipun pahit, tapi
Allah menjanjikan manisnya surga di akhirat nanti.
Semangat,
keringat, darah dan air mata akan menjadi saksi perjuangan ini. Meskipun terasa
berat, namun kita akan terus berusaha. Meskipun lelah, namun kisah perjuangan
baginda Rasulullah telah membakar kembali semangat kita. Meskipun terasa tiada
henti, namun kita yakini betapa nikmatnya perjuangan ini. Tak kenal lelah, tiada henti, demi tegaknya
Islam di muka bumi. Seperti itulah seharusnya semangat kita dalam
memperjuangkan agama Allah ini.
bagus mi...
ReplyDelete