![]() |
Aku bersamat sahabatku yang luar biasa |
“Aku ingin kembali berkarya”, isak tangis hati kecilku. Membuat
aku luluh tak berdaya sehingga aku segera membuka tulisan – tulisan karya
beberapa temanku lalu memotivasi diri untuk kembali menulis.
Belum cukup. Ternyata hanya membaca tulisan karya teman
belum cukup untuk membuat jari jemariku mulai membuat tulisan. Beruntung ketika
aku pulang ke rumah kemudian mengubah diri menjadi guru bagi ibuku yang
notabenenya ialah guruku. Sehingga aku menjadi semakin termotivasi untuk segera
menulis.
Menjadi guru?, ya, mengingat ibuku belum terlalu mahir
menggunakan internet, terutama untuk aktivitas belajar mengajar. Aku pun mulai
dengan fasilitas blog. Aku mengajarkan bagaimana cara membuat blog, cara
meng-upload tulisan di blog, hingga bagaimana Men-share tulisan
yang ada di blog ke media sosial seperti facebook dan twitter.
Sungguh asyik melihat ibunda tercinta menampilkan senyum bahagianya. Apalagi ketika
berhasil menerapkan materi yang ku berikan.
Akhirnya setiap pekan aku jadi punya kewajiban untuk
memberikan pembelajaran internet untuk Ibunda tercinta. Hal ini membuatku
sangat senang. Aku jadi teringat sebuah kalimat dari Ibunda tercinta yang juga
seorang guru senior di salah satu sekolah negeri. “Kebahagiaan seorang guru
ialah ketika melihat anak didiknya berhasil”. Sungguh lapang rasanya perasaan
ini ketika membagi ilmu yang dikuasai kemudian mentransfernya kepada
orang yang belum memiliki ilmu yang kita kuasai.
Setiap pekan aku minta ibuku tercinta untuk membuat sebuah
artikel sederhana. Awalnya memang serasa sulit, namun apabila dibiasakan maka
akan terasa mudah dan menyenangkan. Benar saja, aku melihat Ibunda tercinta
menjadi semakin semangat dalam membaca dan kemudian menuangkan apa yang ada di
pikiran untuk dituangkan ke dalam sebuah tulisan.
Banyak hal yang membuat semangat berkarya dalam diriku kembali
hadir. Di antaranya :
Ibunda tercinta yang semangat dalam membaca dan menulis
hingga setiap pekan berhasil membuat satu buah artikel. Lalu teman – teman satu
kampus yang sungguh luar biasa dalam menulis, terutama para kakak kelas, baik
yang sudah lulus ataupun belum lulus. Ada lagi adik kelasku yang pernah sampai
menerbitkan buku.
Aku jadi ingat motivasi menulis Om Jay di DAAI TV. “Menulis
itu pada awalnya sulit maka harus di paksakan. Karena sulit maka tulislah apa
yang ada dalam pikiran”. Kalau di pikir kembali, ternyata menulis itu mudah. Apalagi
kalau hanya menulis di blog. Tak perlu memikirkan EyD ataupun berbagai
macam aturan dalam penulisan. Karena sekalipun tulisan kita B3r4nTk4n
(Baca : Berantakan), tidak akan muncul pada rapor kelulusan. Namun, yang perlu
di perhatikan ialah hindari tulisan – tulisan yang menimbulkan SARA. Karena hal
tersebut dapat menimbulkan perkara yang panjang.
“aku hanya mahasiswa biasa”. Tak ada yang istimewa dari ku.
Begitulah pemikiran awal ketika aku ingin memulai kembali dalam menulis. Namun
sepintas terpikir olehku, setiap manusia punya hal yang istimewa. Rasanya tak
pantas bagiku apabila menghina ciptaan Tuhan yang sungguh sempurna ini. Semoga
saja setiap dari kita segera terhempas dari cengkraman sisi negatif kita dan
segera meraih tangan dari sisi positif kita. Agar kita dapat menelurkan ribuan
karya luar biasa yang dapat kita banggakan.
Comments
Post a Comment
Yuk tingalin Jejakmu di sini :D