Speak Easier Than Do

         Menjadi manusia idaman akhirat yang di rindu oleh Nabi Muhammad Saw di gerbang surga sangKhalik memang sungguh luar biasa. Setiap orang beriman selalu saja mengidam-idamkan rahmat dan cinta kasih dari Allah SWT. Tak ingin mereka(orang-orang beriman) mendapatkan kenikmatan akhiratnya sendiri, serta karena Allah dan Rasulullah menyuruh mereka untuk saling mengajak kepada kebaikan agar mendapat nikmat akhirat, mereka dengan senang hati untuk mengajak saudara-saudaranya sesama insan untuk beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah Saw serta mencintai-Nya.


“Sampaikanlah walaupun satu ayat...”, salah satu hadis yang selalu digemakan oleh orang-orang sekeliling saya. Hadis ini memang dahsyat, ini menandakan apabila kita sudah mengetahui sebuah dalil yang sudah sahih ataupun sudah mengetahui tafsiran Al-Qur’an dengan baik, maka sampaikanlah. Maksudnya yaitu, kita harus menyampaikan kebenaran (Islam) jikalau kita sudah benar-benar mampu memberikan contoh dari ilmu (Al-Qur’an maupun hadis) yang sudah kita dapat. Jadi bukan hanya disampaikan saja, melainkan harus sudah diperbuat dahulu baru kemudian disampaikan.

              Jikalau melirik teman-teman kita, terkadang ada kekesalan tersendiri ketika teman-teman kita dengan gemuruh ayat dan dalil sahih terus menasehati, namun kepribadian mereka benar-benar bertentangan dari apa yang sudah disampaikan.

            Memang berbicara itu lebih mudah daripada perbuatan. Tapi sebagai mahasiswa ataupun orang dewasa, bukankah memang sudah sepantasnya tahu akan hal ini. Jadi, teman-teman yang sudah berstatus mahasiswa ataupun merasa sudah dewasa semestinya sudah mengetahui betul bahwa jangan menyampaikan apa-apa yang tidak kita perbuat. Akan tetapi ada saja di antara mereka yang sudah lebih paham dan tahu mengenai dalil perihal tersebut namun tetap bangga untuk mengabaikannya. Kalau sudah begini bagaimana perasaan orang yang diberi nasihat?

        Ada pula orang yang sok tahu. Terus meneriakkan omong-omong kosongnya sampai tenggorokan mereka kering. Baru diberitahu sedikit, langsung sok menguasai. Bukankah ilmu di dunia ini masih terlalu banyak untuk terus kita cari. Sehingga tak pantas bagi kita sudah merasa cukup dengan ilmu yang baru kita dapat lalu kemudian memulai akting sebagai orang yang serba tahu.

                Sudah letih rasanya batin ini,sudah malas raga ini, sudah enggan rasanya diri ini untuk terus dicengkoki dengan nasihat-nasihat omong kosong. Memang manusia itu bukan makhluk yang seratus persen sempurna, tapi itu bukanlah alasan yang layak untuk diambil bagi seorang yang bisa dengan mudah memberikan nasihat kepada kita.

          Mungkin tulisan ini pun tidak lebih berbobot daripada tulisan teman-teman yang sudah bisa memberikan ribuan nasihat kepada orang lain. Namun, apakah sudah teman-teman sadari, sudah berapa banyak dari teman-teman yang sering mengumbar dalil ataupun hadis tapi dalam kesehariannya apapun yang di umbar tetap ikhlas untuk diabaikan.

            Semoga kita terhindar dari kemurkaan yang besar dari Allah SWT. Aammiinn.
Wallahualam,

Dari sahabatmu
#Sekedar_Renungan

Comments