Perlu ngak sih belajar bahasa asing??



Halo sob balik lagi nih bareng gue blogger kece dari U eN Je. Kali ini gue mau shering-shering (bagi-bagi maksudnya, tapi bukan bagi makanan ya.. XD) mengenai pendapat gue tentang pentingnya belajar bahasa asing. Dan pentingnya mempelajari mendalam bahasa Indonesia.



Ini kok mau jelasin pentingnya belajar bahasa asing, tapi malah ditambah pentingnya belajar bahasa Indonesia ya? Mau tau sob? simak terus ya tulisan (padahal ketikan) gue . .

Sebenernya ini sih dari pengalaman gue pribadi nih sob. Jadi gini, bermula dari ironi nilai UN Bahasa Indonesia ketika SMP sampai SMA yang gue dapetin lebih rendah dari mata pelajaran lain yang di-UN-kan. Gimana ngak rendah, orang isi soalnya semua opini. Habis itu pas gue jawab dengan opini gue, eh malah salah. Terus memang opini yang benar itu kayak apa sih? Lagian memangnya kalo beropini ada aturannya ya? (waduh ini kok malah ngomel-ngomel ya XD).

Berawal dari nilai UN Bahasa Indonesia yang rendah (inget ini nilai Bahasa Indonesia gue yang rendah pas UN doang, kalo pas ulangan harian atau kuis mah abdi tetep dapet ponteng nu alus atuh #SundaMode) gue jadi sadar kalo penting belajar bahasa Indonesia lebih mendalam.

Ketika mulai memasuki dunia kuliah, gue dapet motivasi terus dari temen-temen gue, senior-senior gue, dosen-dosen gue dan gue-gue yang lainnya. Pokoknya serba kampus gue deh (padahal yang punya kampus bukan gue he...he.. XD). Motivasi apaan? Yakni motivasi buat kuliah ke luar rumah eh salah maksudnya ke luar negeri. Dan gara-gara video motivasinya mas Danang, gue jadi pengen kuliah S2 di Jepang. Saking pengennya gue kuliah S2 di Jepang, gue sampe buat tulisan tentang mimpi2 gue. eh ngak nangka eh maksudnya ngak nyangka kalo ada temen gue yang (mudah-mudahnya niatnya positif) ngasih saran ke gue (kalo mau tau apa sarannya, cek aja di kolom komentar tulisan gue yang tentang My dreams #SekalianPromo he..he.. XD).

Berawal dari cerita gue di atas (hayo jangan kepala sobat yang dinaikin eh maksudnya di dongak ke atas ya XD). Gue jadi kepengen bangetz belajar bahasa Jepang. Dan mulailah dari situ gue belajar bahasa Jepang autodidak. Mulai dari belajar secara Online, menggunakan media software belajar bahasa asing, belajar dari film Anime, dari dengerin lagu berbahasa Jepang sampe kadang-kadang ngomong ngak jelas pake bahasa Jepang ke temen-temen gue.

Hasilnya, ya lumayan lah gue jadi bisa dikit-dikit berbahasa Jepang. Tapi ada yang mengganjal nih di pikiran gue. Karena saking sukanya berbahasa Jepang, eh bahasa sendiri (Bahasa Indonesia) jadi jarang gue kaji lagi. Akibatnya gue jadi merasa kalo bahasa Jepang itu lebih keren dari bahasa Indonesia. Ngak cuma itu aja sob. Dulu ketika negara api berhasil menguasai negara air eh salah maksudnya pas SMA gue tergila-gila sama bahasa Inggris gue jadi mulai meremehkan bahasa Indonesia (remeh bukan bahasa Sunda ya. remeh = butiran nasi) . Dan berkat itu pula gue jadi sedikit meninggalkan bahasa Negeri sendiri (bahasa Indonesia).

Jadi belajar bahasa asing itu ngak bagus dong? hayo bingung ya... XD

Siapa bilang ngak bagus. Coba kita tengok bahasa Arab yang merupakan bahasa asli Al-Qur’an. Sebagai seorang muslim tentunya sadar akan pentingnya belajar bahasa Arab. Karena bahasa Arab mempunyai karakter yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Misalnya Kata [زوج] “zaujun” arti aslinya adalah suami dan uniknya dia juga berarti pasangan,sehingga bisa kita artikan istri. [1] Lalu Kosa katanya memiliki arti yang sangat detail misalnya Ghazalah [غزالة ] Waktu matahari mulai naik selepas waktu dhuha [2] dan masih banyak keunikan lainnya.

Hal ini penting agar tidak terjadi salah tafsir dalam mengartikan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Sehingga InsyaAllah kita terhindar dari segala kemusyrikan dan kesesatan.

Lalu bahasa Jepang (yang masih sampai saat ini gue senengin) memiliki 4 sistem penulisan yang berbeda. Misalnya, hiragana, katakana, kanji dan romanji. Lalu dalam memanggil nama orang, bahasa Jepang memiliki 4 cara berbeda yakni kun, chan, san dan sama.

Kemudian Bahasa Inggris yang memiliki variasi pengucapan yang berbeda di berbagai daerah. Lalu bahasa Inggris juga dijadikan sebagai bahasa internasional. Sehingga banyak di belahan dunia ini yang bisa berbahasa Inggris.

Jadi keuntungan bisa menguasai bahasa asing ialah :
1. Bagi muslim yang belajar bahasa Arab, memperteguh keyakinan akan agama Islam

2. Mempermudah untuk menjalin silaturahmi, karena apabila kita bisa berbahasa selain bahasa Indonesia tentunya dapat dengan mudah ngobrol dengan orang asing

3. Kemudian ,.. hmmm... sobat tambahin sendiri aja deh he..he..he..

Tuh kan banyak banget manfaat dari belajar bahasa asing (padahal cuma dikasih tau 3 eh 2 contoh doang. . XD).

Jadi sebenernya belajar bahasa asing itu bagus apa ngak sih? Ini orang labil banget ya? (tenang-tenang sob. terus simak makannya tulisan (padahal ketikan) dari gue).

Setelah mengetahui dari sistem Jaksim, akhirnya budi melanjutkan pertarungannya dengan Andi. “Ayo kita selamatkan bubur kacang ijo ini dari serangan fajar. Berubah...” hussss... (serius amat nih bacanya sob, iklan dikit dulu deh he..he..he.. XD).

Oke, nostalgia dulu ya sob. Jadi inget pas gue awal-awal belajar bahasa Jepang. Entah karena gue sering nonton Anime, baca komik Manga, dengerin lagu Pop Jepang atau belajar via Online ya, gue jadi sedikit banyak belajar budaya bahasa Jepang.

Puncaknya ialah pas gue di ajak jalan-jalan sama temen gue ke acara JakJapan Matsuri. Pas gue perhatiin, banyak juga yang beli merchandise dengan harga selangit. Ini orang banyak duit juga ya. terus kenapa, emangnya masalah? Bukan masalah sob, tapi coba dipikir baik-baik deh. Merchandise yang dibeli itu sebenernya ada manfaatnya ngak sih. Kalo ngak ada manfaatnya ya ngapain dibeli juga.

Terkadang gue suka sedih juga geliat ada temen gue namanya !@#$% (ssttt... karena temen gue banyak, jadi gue lupa yang lagi gue ceritain yang mana, De-he-he-he . .) dia suka banget nonton anime. Sampai-sampai temen gue itu rela beli merchandise dengan tema anime dengan harga yang kalo menurut takaran kantong gue ngak murah.

Emang sih gue juga dulu kayak temen gue. Tapi kemaren pas gue baca buku tentang sedekah, kebetulan (atau mungkin memang Allah sengajakan) gue nemu ayat dari surat Al-Baqarah kayak ini :

لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَـكِنَّ اللّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَمَا تُنفِقُواْ مِنْ خَيْرٍ فَلأنفُسِكُمْ وَمَا تُنفِقُونَ إِلاَّ ابْتِغَاء وَجْهِ اللّهِ وَمَا تُنفِقُواْ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُون


“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allahlah yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, maka pahalanya itu untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya.” (Q.S. Al-Baqarah[2]: 272).

Di sini ada kalimat “Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah ”. nah loh 8-O . Alhamdulillah, gara-gara kalimat dalam ayat tersebut gue jadi tersadar. Sebagai seorang muslim sudah sepantasnya untuk melaksanakan segala yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Jadi apa hubungannya dengan belajar bahasa asing? Ada lah. Jadi begini, belajar bahasa asing berarti sedikit banyak juga belajar budaya dari bangsa asing. Kalo ngak percaya coba kita ambil contoh. Misalkan lagi seneng belajar bahasa Arab. Tentulah akan belajar bahasanya dengan belajar melalui Al-Qur’an, Hadits, dsb. Yang itu isinya mengisahkan kehidupan muslim yang kebanyakan berasal dari bangsa Arab. Atau kayak gue yang sekarang masih seneng belajar bahasa Jepang. Lama-lama gue jadi tau budaya-budaya bangsa Jepang. Jadi jelas kan kalo belajar bahasa asing dengan sungguh-sungguh maka ujung-ujungnya akan belajar mengenai budaya bangsa asing. Begitu juga dengan bahasa Indonesia. Jika terus memperdalam belajar berbahasa Indonesia maka lama-kelamaan akan semakin mantap pengetahuan mengenai budaya Indonesia. Ditambah karakter-karakter bangsa Indonesia yang terkenal ramah akan semakin melekat pada kita.

Jadi intinya apa sih? (sabar-sabar, ini baru mau gue jelasin)

Jadi intinya, belajar bahasa asing menurut gue itu wajib. Karena dengan belajar bahasa asing dapat memperluas persaudaraan atau bahasa kerennya silaturahmi. Dalam hadis disebutkan:

“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim). [3]

Subhanallah, gimana sob keren kan. Yang awalnya cuma belajar bahasa asing. Terus diniatkan untuk memperluas silaturahmi. Eh di jamin akan dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya dan dijauhkan dari kematian yang buruk. Tapi tentu dalam belajar berbahasa asingnya harus dengan niat karena Allah ya sob.

Dan yang terakhir ialah, jangan lupakan bahasa negeri sendiri (bahasa Indonesia) ya sob. Karena dengan belajar bahasa Indonesia maka akan mempermudah silaturahmi di negeri sendiri. Lalu tentunya membuat kita menjadi insan(manusia) yang berkarakter Indonesia. Sehingga dapat menyebar luaskan budaya Indonesia yang arif ke seluruh penjuru dunia.

Semoga kita bisa menjadi bangsa Indonesia yang tetap satu dan juga bangsa yang sangat disenangi oleh bangsa lain dengan memperbanyak silaturahmi. InsyaAllah

Referensi :
[1] http://badaronline.com/uncategorized/keunikan-keunikan-bahasa-arab-3.html
[2] http://badaronline.com/artikel/keunikan-keunikan-bahasa-arab-6.html
[3] http://dkmibadurrahman.lk.ipb.ac.id/2013/03/10/manfaat-silaturahmi-dalam-islam/

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dan tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.
http://www.emosfet.hmjteunj.org/
http://www.unj.ac.id/

Comments