Serunya lihat Burung di rumahku makan

Burung dara peliharaan dede yang sedang makan

Sudah sekitar tiga tahun lalu adikku yang paling kecil membeli tiga ekor burung dara. Dede panggilannya. Dede memang sangat senang memelihara hewan peliharaan. Entah sudah berapa macam dan berapa ekor hewan yang sudah dede beli. Seperti dua ekor kelinci yang kami rawat dari kecil hingga berbadan gemuk dan berakhir dengan di tabrak mobil. Innalillahi. Tapi dede tidak menyerah, kemudian dede membeli sepasang anak ayam warna-warni ketika ikut menemani ayah ke pasar. Sungguh sangat tak kusangka, dede berhasil menernak sepasang anak ayam tersebut sampai menjadi ayam jago yang gagah hingga berakhir di perutnya yang gembul.



Belum cukup dengan sepasang kelinci dan sepasang anak ayam warna-warni. Dede kembali membeli anak ayam. Kali ini bukan anak ayam warna-warni, melainkan anak ayam kualitas super yang memang khusus di jual untuk di ternakkan. Dan bukan main-main, dede membeli anak ayam tersebut hingga kurang lebih sepuluh ekor. Seperti biasanya, anak-anak ayam itu di pelihara dengan serius oleh dede bersama dengan ayah dan bunda hingga menjadi gemuk dan siap di potong. Yang membuatku sangat terkejut ialah ketika anak ayam tersebut menjadi lebih sangat besar dan dagingnya lebih banyak dari ayam dewasa yang kami pelihara sebelumnya.

Alhamdulillah berkat dede, kami sekeluarga bisa menikmati daging ayam yang lezat dan banyak (yah, walaupun agak sedih sih liat ayamnya di potong).

Selesai dengan berternak ayam, dede kembali tertarik untuk memelihara hewan peliharaan. Kali ini matanya berbinar pada tiga ekor burung dara. Dua berwarna cokelat dan satu berwarna hitam. Sungguh luar biasa, dede berhasil mempertahankan burung dara itu sejak tiga tahun lalu. Dan kini jumlahnya sudah mencapai sekitar dua belas ekor. Sehingga ketika aku pulang, para burung dara sudah ramai berdiri di atas genting rumah untuk menungguku.

Sungguh lucu memang melihat tingkah laku para burung dara peliharaan dede. Misalnya ketika para burung dara tersebut sedang kelaparan. Berhubung makanan burung kami taruh di depan pintu dan ketika siang hari pintu selalu kami buka agar rumah tidak terlalu pengap. Di saat itulah beberapa ekor burung dara masuk kerumah kami seraya mendekati plastik berisi makanan burung tersebut. Untungnya kami selalu ada di dekat pintu dan kamarku memang sangat dekat dengan pintu masuk rumah, jadi aku bisa dengan sigap mengeluarkan burung kemudian mengambil pakan burung sekitar dua gelas ukuran sedang lalu menaburkannya di depan rumah. Sontak semua burung dara yang berada di atas genting dan yang barusan masuk ke rumah langsung mendekati pakan yang kutaburkan.

Parung yang mengunyah dengan cepat, kepala yang lenggak-lenggok ke kanan dan ke kiri. Kemudian leher yang mengganguk-angguk ketika berjalan. Sungguh membuatku gemes melihatnya. Alhamdulillah dengan melihat para burung dara peliharaan dede makan, perasaan penat di kepala menjadi hilang.

Setelah burung dara yang jumlahnya sekitar duabelas ekor, kembali dede menambah koleksi hewan peliharaannya. Kali ini dede membeli seekor kura-kura dan beberapa ekor ikan hias. Dan masih di tambah dengan empat ekor anak ayam. Jadilah rumah keluargaku seperti kebun binatang kecil-kecilan.

Aku sungguh kagum dengan dede yang senang dalam merawat dan memelihara makhluk hidup. Apalagi ketika adikku yang nomor dua sedang sakit. Dede selalu ingin merawatnya hingga sembuh. Luar biasa sekali perhatian dede terhadap kehidupan sosialnya.

Semoga saja kedepannya dede bisa menjadi anak yang berbakti dan selalu sayang kepada kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya. Dan semoga kita selalu bersyukur karena masih ada orang yang peduli dengan kita. Kalaupun tidak ada, namun Allah selalu ada untuk kita. Jadi, jangan ragu untuk selalu meminta petunjuk kepadanya dan raihlan Ridho-Nya. InsyaAllah

Comments