Bijak dalam Berinternet


Membuka kembali lembaran-lembaran lama dalam rangkaian kumpulan kisah perjalananku di blog, di tambah dengan tulisan – tulisan motivasi yang ku peroleh rutin sebulan sekali dari salah seorang alumni UNJ, kembali membangkitkan semangatku untuk menulis.



Selain kumpulan tulisan lama dan kiriman tulisan dari alumni UNJ, ku sempatkan juga untuk blogwalking (jalan-jalan ke blog orang lain). Banyak sekali inspirasi yang kudapat. Salah satunya ialah, banyak blog yang ku kunjungi isinya ialah bidang yang sangat di senangi oleh yang empunya blog. Seperti, blog teman saya Richo. Karena Richo sangat senang dengan dunia pendidikan dan juga traveling (jalan-jalan), maka isi atau konten dari blognya penuh dengan tema seputar pendidikan dan jalan-jalan. Ada pula blog yang isinya penuh dengan lirik lagu dan puisi, mungkin yang punya blog sangat senang melantunkan lagu dan membuat puisi. Ada lagi blog yang isinya penuh dengan revisi film, yang ini sudah barang tentu yang punya blog sangat senang menonton film. Lain lagi dengan blog milik salah seorang Dosenku, karena ia sangat senang dengan kota Solo, maka isi dari blognya sangat penuh sesak dengan identitas kota Solo.

Teringat akan tulisan motivasi dari kak Inggar Saputra (salah seorang alumni UNJ yang terus mengirimkan artikel motivasi perbulannya untuk dimuat di web www.bemftunj.org), “Sehebat apapun Anda bicara, pendengarnya terbatas di ruangan. Tapi dengan tulisan, pembaca apa yang Anda ucapkan sangat luas dan ilmu yang Anda berikan pun dapat tersampaikan secara luas” (Tabunglah Gagasanmu – bemftunj.org).

Contoh di atas sudah kubuktikan sendiri melalui pengalamanku bermain di akun sosial media seperti twitter dan facebook. Banyak sekali di facebook ataupun twitter, baik dari temanku maupun kenalan jauh yang suka memposting sebuah informasi yang di tautkan ke tautan (link) sebuah website atau blog. Mulai dari informasi yang valid (kebenarannya sudah teruji) sampai yang tidak valid (tidak teruji kebenarannya/hoax).

Untuk perihal share link (tautan) berita di sosial media ada yang aku sesalkan. Karena banyak sekali orang yang senang sekali memberikan informasi fiktif (hoax) melalui link (tautan) yang dibagikan melalui sosial media. Entah alasan dengan alasan apa, ada beberapa orang yang senang sekali memberikan berita hoax tersebut. Tidak tahu, iseng atau bisa saja niatnya ingin berbuat baik tapi karena tidak memastikan dulu kebenarannya, maka ikut-ikutan menyebarkan berita hoax.

Kita harus bisa cerdas dalam menyikapinya. Misalnya, bila kita mendapat pesan berupa informasi, baik dari WhatsApp, BBM, Line, Twitter, Facebook, Blog, dsb. Jangan langsung kita percaya sepenuhnya. Pastikan dulu sumber beritanya, apakah berasal dari sumber yang tepercaya? Ataukah hanya berasal dari teman yang ikut-ikutan karena isi dari informasi yang diperoleh membuatnya panik ?. Ayo kawanku pembaca setia blog Hilmy Note’s. Perbanyaklah kita dalam membaca buku. Agar kita dapat menambah ilmu yang dengan ilmu itu dapat membuat kita bisa membedakan yang mana berita/informasi yang valid dan yang mana yang tidak valid. Kemudian, kita juga dapat membedakan yang mana berita yang manfaat ketika di share(bagikan) dan yang mana yang tidak layak / tidak manfaat untuk di share.

Comments