Semester Baru, Semangat Baru

Semester Baru Semangat Baru
    Tak terasa sudah memasuki tahun ketiga aku berkuliah di Universitas Negeri Jakarta yang katanya satu-satunya kampus negeri di Ibu kota Nusantara. Banyak kisah suka dan duka yang telah kulalui di kampus pendidikan ini. Mulai dari suka duka ketika Masa Pengenalan Akademik (MPA, nama lain dari ospek), hingga ragam cerita dengan para kakak kelas yang sudah menjelang kelulusan. Begitu banyak kisah yang kini sudah menjadi rangkaian sejarah kehidupan.

     Teringat kembali akan tekadku untuk menjadi mahasiswa yang punya prestasi di kampus ketika aku baru menjajakkan kaki kecil ini di kampus pencetak pendidik ini. Tepat bulan Ramadhan aku dan ayah tercinta mulai mencari-cari lokasi kampus tujuanku menuntut ilmu. Meskipun hanya bermodalkan informasi yang diperoleh dari google maps, Alhamdulillah kami berdua sampai juga di kampus pendidikan dengan selamat.

    Pertama kalinya aku dan ayahku tercinta menjajakan kaki di kampus yang dulu pernah di kenal dengan kampus hijau ini benar-benar senang. Senang karena aku bisa berkuliah tanpa terlalu memberatkan biaya kuliah, dan senang bisa lulus dalam kompetensi sebagai mahasiswa yang akan bersaing dalam prestasi di satu-satunya kampus negeri di Ibu kota Nusantara.

     Masih di bulan Ramadhan, ada pengumuman dari pihak UNJ akan diadakannya agenda daftar ulang, pengumpulan administrasi dan cek kesehatan. Masih tertera jelas di ingatanku, kala itu ayah tercintaku rela menemaniku untuk mengurus ini semua hingga selesai. Aku senang sekali, karena begitu semangatnya ayahanda tercintaku menemani aku hingga selesai. Tergambar sangat jelas kebahagiaan ayahku dengan senyum manisnya hingga keringat pun datang untuk mendinginkan hawa panas kala itu.

   Setelah kegiatan administratif, beberapa hari kemudian ada kegiatan Masa Pengenalan Akademik. Hari-hari MPA benar-benar sangat menyentuh. Masih tergambar dengan jelas dalam ingatan ini suka duka Pra-MPA sampai dengan Pasca-MPA. Dan yang lebih terkesan ialah, kegiatan Pra-MPA sampai dengan pelaksanaan MPA dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Yah, walaupun setelah selesai agenda MPA badan ini langsung terjun bebas di pangkuan kasur tempat tidur. he..he..

   Setelah agenda MPA selesai langsung dihantam oleh liburan Idul Fitri. Di sinilah enaknya, setelah badan di remes-remes pas MPA terus dilanjutkan dengan peregangan(waduh ludah kayak di spa aja, padahal belum pernah ke spa he..he..).

    Di cepetin deh, keseletkeselet..(suara kaset di cepetin), sudah masuk hari pertama kuliah. Dengan semangat yang menggelora aku berangkat pagi-pagi sekali. Saking semangatnya, aku sampai salah masuk kelas. Gehe..he.. untung dosennya tidak datang, jadi agak di curigain. Dua jam kemudian akhirnya aku nemu teman-temanku yang asli(Lho memang yang tadi apa toh?). Aku masuk kelas, kemudian duduk manis dengan wajah polos sok ingin belajar di jajaran bangku terdepan. Entah mungkin karena baru selesai liburan Idul Fitri atau karena wajah saya yang terlalu ganteng, dosen hari itu tidak masuk alias MASIH DI KAMPUNG. Tapi Alhamdulillah waktu luangku terobati dengan sedikit bertanya tentang dunia kampus ke beberapa kakak kelasku. (Sebenarnya kecewa juga sih, tapi kalau kecewanya kelamaan nanti jatuh ke jurang kegalauan gimana ayo?

    Itu kisah ku apa kisahmu?, itulah kalimat promosi yang tiba-tiba terlintas di kepalaku ketika menulis cerita ini. Karena cerita pasti tidak akan pernah ada habisnya.

    Kembali ke ce..ri..ta (ngikutin gaya tukul), beranjak kesemester dua aku mulai cicip-cicip ke beberapa organisasi kemahasiswaan. Kala itu yang menjadi gerbang awalku berorganisasi di kampus adalah Forum Studi Islam(FSI) Al-Biruni. Lembaga Dakwah Islam satu-satunya di ranah Fakultas Teknik. Belum puas dengan FSI Al-Biruni, aku lanjut bergabung dengan tim jurnalisnya Lembaga Dakwah Kampus yang kala itu bernama Nuraniku. Karena masih haus, maka ditambah dengan organisasi eksternal Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) wilayah UNJ.

    Subhanallah, banyak banget ya. Kok berani ambil banyak organisasi sih?, karena kala itu isi kepala masih menganggap organisasi di kampus sama kayak di SMA. Tidak terlalu memberatkan, karena waktu SMA aku juga ikut tiga organisasi sekaligus. Tanpa berpikir kembali kalau jadwal kuliah tidak sama dengan jadwal sekolah waktu di SMA. Dan pada akhirnya, aku kewalahan dan gampang pegel-pegel. Tapi Alhamdulillah bisa sampai selesai kepengurusan. Yah, walaupun merasa kurang maksimal, tapi yang penting sudah berusaha dulu. Betul ?

    Lanjut ke tahun berikutnya, akhirnya kuputuskan ambil dua organisasi saja deh. Tetapi malah tambah kurang maksimal karena terus menerus menyelinap perasaan berat hati. Sehingga jadilah berat apabila ada agenda-agenda kemahasiswaan.

    Melihat adik-adik baru tahun ini, ditambah nasihat-nasihat dari para alumni, membuat hati ini kembali terbuka untuk kembali bersemangat untuk memulai semester baru ini. Semoga saja, komitmen yang bahasa kerennya ialah istiqomah, tetap bisa ku jaga. Karena dari dalam diri yang terdalam aku tidak ingin menyia-nyiakan setiap tetes keringat yang sudah rela di tumpahkan oleh ibunda dan ayahanda tercintaku.

    Semoga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia ini. Dan rindulah menjadi manusia yang lebih mulia karena hari-harinya dipenuhi oleh perihal yang membawa manfaat ketimbang hanya menjadi sampah masyarakat.

    Tak lupa ribuan ucapan terimakasihku yang tentunya tak akan bisa membalas jasa-jasa Ummi dan Abi. Terimakasih pula kepada Adik-adikku yang selalu merindukan dan menyayangiku. Terimakasih pula kepada seluruh guruku, sahabat-sahabatku, para kakak kelasku, dan para alumni yang selalu membimbing dan menasihatiku. Tanpa semua aku mungkin tidak akan bisa menjadi seperti sekarang, mulai dari sekarang mari kita terus membina hubungan untuk terus melangkah ke depan. Ummi, Abi, serta adik-adikku di Bekasi. Nantikan Aku menjadi usahawan sukses. Nantikan Aku menjadi pendidik Profesional. Dan Nantikan Aku sebentar lagi bisa melanjutkan kuliah S2 di Jepang. InsyaAllah

Comments