UTS oh UTS...


Pagi-pagi sudah harus bersiap menuju kampus, persiapan belajar pun sudah ku usahakan semaksimal mungkin. Bismillah, mudah-mudahan Allah memberikanku kemudahan dalam Ujian tengah semester ini.

Rasa takut, cemas, ditambah gelisah terus menerus membisikkan hatiku. Alhasil hampir-hampir dibuatnya sakit ragaku ini. Semoga saja perasaan-perasaan seperti ini membuat diri ini semakin giat dalam belajar. Namun apa daya, karena perasaan ini terus menerus meronta-ronta dengan keras akibatnya malah tidak fokus dengan pembelajaran. hati kecil ini sedikit berbisik “Ya Allah izinkan diri ini untuk bisa menuntut ilmu-Mu, untuk itu mudahkanlah saya dalam meraihnya”.

Sejujurnya, diri ini merasa belum siap menghadapi ujian besok. Sudah banyak materinya, kompleks, ditambah besok sekurangnya ada tiga mata kuliah yang di ujiankan. Huh, memikirkannya saja sudah membuat gugup.

Ku hentikan sejenak kegiatan belajarku untuk sekedar facebook-kan. Kulihat status teman yang mengeluhkan hari esok yang padat dengan ujian sama seperti saya. Melihat hal demikian, pemikiran-pemikiran pesimistis penuh kekalahan ini berubah menjadi pikiran-pikiran pembaharu yang suka dengan tantangan dan tidak mudah mengeluh. Langsung saja ku buka profil facebook ku dengan jari-jari yang siap mengetikkan kata penyemangat untuk hadapi hari esok. “Let’s Fight #Menjelang_UTS”. Entah kenapa saya selalu berpikiran saya harus beda sama yang lain. Di saat yang lain mengeluh, maka saya harus bisa bersyukur. Pada waktu yang lain menyerah, maka saya bersemangat untuk terus berusaha. Contohnya ya di situs-situs social Networks, di facebook maupun twitter tak jarang kita jumpai curhatan-curhatan rendahan yang dengan tanpa malu mereka pajang pada status mereka. Padahal hal demikian pasti tidak ada gunanya. Kalau kata ketua Nuraniku sih “curhatmah sama Allah aja”. Nahloh, temen-temen ngerasa pernah ngelakuin kayak gitu agak?(curhat di social Networks) . Ayo jujur aja deh. Saya juga dulu pernah kok. Tapi semua itu berubah semenjak negara api menyerang, eeehhh... 

Maksudnya semenjak ngikut nimbrung sama orang-orang Lembaga Dakwah Kampus. Jujur, mata menganga liat orang-orang soleh dan solehah kayak mereka. Jadi minder sendiri nih kalau lagi ngumpul-ngumpul sama mereka.

Oke, kembali ke laptop (cerita awal maksudnya). Setelah kata-kata penyemangatku tercetak dengan sangat tegasnya di depan monitorku, bisikan hati ini berubah dari yang tadinya menyerukan pata ketakutan, keputusasaan, dan kegelisahan kini menjadi keberanian, semangat dan rasa ingin berhasil. Udah deh, aku kembali pada rutinitas belajar lagi. Yah, meski setelah itu kegoda nonton anime sampai pagi, he..he.. 

Beruntungnya diri ini sampai dikampus tigapuluh menit lebih awal dari jam masuk kuliah. Yang lebih membahagiakan lagi, karena saking tegangnya dengan ujian sampai-sampai yang tadinya mata ini terkantuk-kantuk menjadi segar dan berbinar. Ho..ho...

Jam pertama selesai, jam kedua kemudian jam ketiga. Hah.. rasanya sedikit lega karena Allah memudahkan diri ini untuk menjawab soal-soal ujian. Duuuhhh,,, senengnya hati ini sampai-sampai lupa kalau sore itu ada rapat panitia PKMJ (Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Jurusan). Untungnya ruang tempat rapat pas banget di bawah tangga, jadi pas turun ke bawah di depan langsung keliatan deh panitia-panitia yang lagi rapat. Jadi inget deh kalau hari ini ada rapat, andaikan ruangannya ngak tepat di bawah tangga pasti saya udah nyampe tempat peristirahatan terakhirku ha..ha..ha..

Selesai rapat di lanjut solat dan bercengkerama dengan beberapa sahabat-sahabatku. Beuh, rasanya afdol banget dah. Sayang ngak ada yang bawa makanan, jadi ngak dapet yang gratisan deh.

Selesai ngobrol eh udah maghrib, yaudah deh dari pada ada kejadian mengenaskan dijalan (ya walaupun jarak kampus dengan kontrakan tempat saya menetap Cuma sepuluh menit berjalan kaki) mending solat maghrib berjama’ah aja dulu, betul?

Selesai, apakah saya pulang. Owh tentu tidak, setelah itu malah perbincangan makin panas. Malah disambung dengan solat isya dan berakhir sampai jam sembilan malam. Meskipun banyak prajurit malam(nyamuk maksudnya) yang terus menyerang mencuri setiap celah kelemahan kami sampai-sampai kami gatal-gatal di buatnya. Meskipun begitu tetep aja seru. Ini baru namanya ukhuwah.

Pokoknya hari ini menyenangkan banget deh, yang sebelumnya kepikiran hari ini bakalan jadi hari kehancuran (lebaayyy) beubah (ciyus???) jadi hari penuh kebahagiaan. Alhamdulillah, memang tafakur alias banyak bersyukur lebih menyenangkan di bandingkan takabur plus galau.

Comments

  1. ohh jadi kalo lagi ujian bang hilmi suka nginep ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngak juga kok, tulisan ini saya buat kebetulan pas masih ngontrak sama temen

      Delete

Post a Comment

Yuk tingalin Jejakmu di sini :D